Jawa Trend - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelenggarakan seminar online dengan tema yang diangkat adalah Literasi Digital: “Kampanye Perlindungan Bumi dan Pemanasan Global di Era Digital”. Dalam seminar tersebut terdapat empat pembicara yang mumpuni pada bidangnya, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI. Narasumber kedua adalah Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI. Narasumber ketiga adalah Bapak Hizbullah Arief sebagai Founder HIJAUKU.COM serta mengundang Bapak Dr. Dian Kresnadipayana, S.Si., M.Si. sebagai Ketua Yayasan Konservasi Budaya Nusantara.
Seminar ini diselenggarakan pada hari Selasa, 20 Mei 2023 melalui platform zoom meeting. Seminar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Acara Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran dimasa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.
Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup. Seminar dimulai pada pukul 15.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Kemudian seminar dibuka oleh MC dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan kepada seluruh para peserta. Saat memasuki sesi paparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi paparan diawali dengan pengantar oleh Bapak Abdul Kharis Almasyhari (Wakil Ketua Komisi I DPR RI) yang mengatakan bahwa tema kali ini sangat menarik karena membahas mengenai usaha perlindungan bumi dan pemanasan global di era digital.
Sesungguhnya pemanasan global itu sendiri sudah dirasakan sejak lama oleh masyarakat barat sejak beberapa dekade lalu. Namun, masyarakat Indonesia sendiri saat itu masih merasa baik-baik saja. Nyatanya saat ini, barulah masyarakat mulai merasakan perbedaan-perbedaan seperti di daerah Tawamangu, daerah Puncak Bogor, daerah Batu Malang yang sudah tidak dingin lagi. Pak Kharis menambahkan bahwa pegiat-pegiat dalam komunitas lingkungan merupakan orang-orang yang sangat mulia. “Pegiat-pegiat yang sangat mulia tersebut peduli terhadap pergantian iklim yang tentu akan mengganggu seluruh aspek kehidupan” imbuh Pak Kharis. Terakhir beliau menyampaikan bahwa langkah-langkah kecil tentu bisa dilakukan untuk menangguhkan pemanasan global meskipun hanya menangguhkan dalam waktu yang singkat.
Selanjutnya adalah sambutan dari Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut Bapak yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa dimasa pandemi dan pesatnya teknologi telah merubah aktivitas seluruh masyarakat dalam melakukan kegiatan dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam transformasi digital Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mewujudkan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peran yang sangat penting. Karena dalam upaya transformasi digital, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri sehingga peran masyarakat sangat dibutuhkan. Sehingga Kominfo dan Siber Kreasi serta stakeholder lainnya terus berupaya mengadakan kegiatan guna mencapai tingkat literasi yang optimal.
Kemudian acara dilanjutkan dengan paparan materi oleh Bapak Hizbullah Arief sebagai Founder HIJAUKU.COM. Dalam paparannya, beliau mengatakan bahwa kondisi cuaca yang dirasakan saat ini adalah sesuatu yang terjadi pada masa lampau bahkan bertahun-tahun sebelum adanya revolusi industri. “Data menunjukkan bahwa lebih dari 99% bencana di Indonesia pada tahun 2020 adalah bencana yang berkaitan dengan iklim. Dari jumlah 2939 bencana, yang terjadi di luar bencana iklim hanya sekitar 25 bencana, sedangkan yang lain adalah bencana yang terdampak oleh iklim” kata Pak Arief. Beliau menambahkan bahwa penyebab dari semua krisis lingkungan yang terjadi sekarang adalah polusi dari emisi gas rumah kaca yang berdampak pada anomaly cuaca yang terjadi saat ini. Peran kita saat ini terbagi menjadi tiga, yaitu informasi, mitigasi dengan pengurangan emisi gas rumah kaca, dan adaptasi dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi semua bencana.
Terakhir adalah paparan materi dari Bapak Dr. Dian Kresnadipayana, S.Si., M.Si. sebagai Ketua Yayasan Konservasi Budaya Nusantara. Beliau memaparkan bahwa pemanasan global terjadi karena efek dari emisi gas rumah kaca. Meningkatnya gas rumah kaca tentu disebabkan oleh ulah dari manusia. Pemanasan global tentu sangat mengancam ekosistem bumi. “Tingginya pemanasan global mengakibatkan kerusakan ekosistem bumi sehingga berbagai bencana alam ekstrem terjadi. Jika hal tersebut dibiarkan, sebagian populasi bumi akan terancam” tambah beliau. Kampanye dan gerakan lindungi bumi adalah hal yang harus terus digaungkan dan dilakukan. Beberapa upaya diantaranya, yaitu bakti sosial, bakti alam, dan bakti budaya. Selain itu juga dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan kertas dengan menggunakan teknologi berbasis computer, digitalisasi sampah melalui bank sampah, dan perdagangan karbon.
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 250 peserta, terdapat dua pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Para peserta yang bertanya juga mendapat doorprizes. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Diakhir acara juga dilakukan foto bersama dengan seluruh peserta dan pukul 17.30 acara resmi ditutup oleh MC. Dengan adanya acara ini diharapkan masyarakat dapat melakukan literasi digital sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.