• Jelajahi

    Copyright © Jawa Trend
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pelaku Penembakan di Gedung MUI, Mengaku Sebagai Wakil Tuhan

    , May 03, 2023 WIB Last Updated 2023-05-02T17:53:46Z


    Jawa Trend - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan motif pelaku yang melakukan penembakan di kantor MUI Pusat. Pelaku disebut ingin diakui sebagai wakil Nabi.


    "Dari alat bukti yang ada, tulisan-tulisan, motif sementara pelaku ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi," kata Henky kepada wartawan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/5/2023).


    Hengki juga menyebutkan bahwa dalam surat ancaman yang ditemukan, tertulis 73 golongan dalam Islam. Terdapat juga tulisan yang berbunyi bahwa hanya satu golongan yang diakui, yaitu pelaku.


    "Dalam surat tersebut, salah satunya tertulis bahwa berdasarkan hadits di akhir zaman ada 73 golongan dalam Islam dan hanya satu golongan yang diakui, yaitu saya sebagai wakil Tuhan," ungkapnya.


    Lebih lanjut, Hengki menyatakan bahwa pelaku sudah memiliki niat jahat sejak tahun 2018. Dalam isi surat, pelaku juga menyatakan akan melakukan kekerasan terhadap pejabat.


    "Kedua, ada niat jahat dari pada tersangka yang dimulai dari tahun 2018 dari surat itu yang mana menyatakan bahwa jika tidak diakui, maka akan dilakukan tindakan kekerasan terhadap pejabat-pejabat negeri dan juga MUI dengan mencari senjata api berdasarkan surat-surat itu," tuturnya.


    Sementara itu, pihak kepolisian telah mendapatkan rekaman CCTV di lokasi kejadian. Hengki mengaku bahwa pihaknya masih melakukan analisis lebih lanjut terkait rekaman CCTV tersebut.


    "Selain dari pada laboratorium forensik, kami juga mendapatkan data digital dari rekaman CCTV dan jejak-jejak pada saat pelaku memasuki kantor MUI dan melakukan penembakan. Semua data tersebut sedang kami analisis," ujarnya.


    "Kita bekerja sama dengan laboratorium forensik digital dan pada malam ini kami juga berkoordinasi dengan asosiasi psikologi forensik untuk melakukan autopsi psikologis retrospektif untuk mendalami profil pelaku secara lengkap baik dari segi psikologis maupun perilaku. Sehingga secara konseptual, nanti dapat ditarik kesimpulan apa sebenarnya motif yang mendasari tindakan pelaku," pungkasnya.


    Seperti yang telah diketahui, penembakan terjadi di kantor pusat MUI pada Selasa (2/5) siang. Ada satu orang yang terluka akibat tembakan tersebut. Kaca pintu di basement kantor MUI juga pecah akibat tembakan tersebut.


    Selain itu, pelaku bernama Mustopa dilaporkan tewas setelah melakukan penembakan di kantor pusat MUI. Pihak kepolisian berencana mengautopsi jenazah Mustopa. Hal tersebut dilakukan untuk menyimpulkan penyebab kematian pelaku setelah melakukan penembakan.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini