Jawa Trend - Sebuah dusun kecil di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, menarik perhatian publik karena ratusan warganya diketahui mengurbankan hewan pada hari raya Idul Adha tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi. Perayaan Idul Adha dilaksanakan pada Rabu, 28 Juni 2023.
Sebanyak 73 ekor sapi dan 254 ekor kambing dikurbankan pada perayaan Idul Adha tahun ini. Hasil daging kurban yang dihasilkan mencapai jumlah yang fantastis, yaitu 25 ton daging, yang juga disumbangkan hingga ke luar daerah.
Tumpukan daging kurban sapi dan kambing itu menggunung dan dikumpulkan di aula Dusun Krajan, Desa Batur, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah. Pemandangan semacam ini selalu terlihat setiap perayaan Hari Raya Idul Adha.
"Jumlah hewan kurban tahun ini mencapai 73 ekor sapi dan 254 ekor kambing," kata Ketua Panitia Kurban, Ahmad Hidayat saat diwawancarai di Desa Batur, pada Rabu, 28 Juni 2023.
Jumlah hewan kurban yang disembelih ini terbilang cukup fantastis untuk ukuran desa, yaitu mencapai 327 ekor. Rincian jumlahnya adalah 73 ekor sapi dan 254 ekor kambing. Jumlah hewan kurban dari warga desa ini selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Dengan total berat mencapai 25 ton daging kurban, panitia mengalokasikan 9.000 paket daging kurban untuk dibagikan kepada warga yang berada di sekitar desa. Setiap warga menerima 2 kilogram daging.
Ribuan paket daging kurban dari Dusun Krajan, Desa Batur, juga didistribusikan hingga ke luar daerah, termasuk ke kabupaten lain seperti Cilacap, Wonosobo, dan Magelang.
Uniknya, warga dusun Krajan yang mengurbankan hewan kurban tidak semuanya berasal dari kalangan mampu. Rata-rata mereka bekerja sebagai petani dan buruh tani. Namun, mereka rajin menabung untuk mengumpulkan uang kurban dengan menyisihkan Rp 10 ribu per hari selama 10 bulan.
"Semua orang, baik yang mampu maupun yang kurang mampu secara ekonomi, ikut mengurbankan hewan kurban. Banyak warga yang setiap harinya bekerja sebagai buruh, dan alhamdulillah mereka turut Berpartisipasi dalam berkurban," kata Ahmad Fauzi, Kepala Desa Batur.
Menurut Fauzi, tradisi berkurban sudah dilakukan oleh warga Desa Batur selama puluhan tahun. Tidak mengherankan jika setiap tahun semua warga dengan antusias menyumbangkan hewan kurban untuk disembelih pada Hari Raya Idul Adha.
"Ini sudah menjadi tradisi setiap tahun. Sudah dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu, banyak warga di sini yang berpartisipasi dalam berkurban. Setiap tahun jumlah warga yang berkurban selalu bertambah. Tahun ini, ada penambahan 18 orang warga yang berkurban dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.
Kekompakan dan kesadaran warga dalam berkurban serta kebiasaan menabung untuk kurban di dusun kecil di dataran tinggi Dieng ini memang patut ditiru. Berkurban di dusun ini tidak melihat strata sosial. Bahkan sebagian besar pelaksanaan berkurban dilakukan oleh golongan menengah bawah, yaitu para buruh tani.
Dengan partisipasi yang tinggi dan semangat kebersamaan dalam berkurban, warga Desa Batur memberikan contoh yang baik dalam menjalankan ajaran agama dan membagikan rezeki kepada sesama. Semoga semangat ini terus berlanjut dan dapat menginspirasi komunitas lain untuk melakukan perbuatan yang mulia pada perayaan-perayaan agama di masa depan.