Jawa Trend - Sebuah perusahaan di Belgia telah mengembangkan teknologi penyulingan air yang memungkinkan pengolahan darah babi menjadi air minum yang aman untuk dikonsumsi. Berdasarkan laporan dari Oddity Central pada Jumat (9/6/2023), perusahaan bernama Veos yang berbasis di Zwevezele, Flanders Barat, spesialis dalam produksi protein hewani untuk industri makanan.
Veos memproduksi bubuk protein berkualitas tinggi yang digunakan dalam produk makanan manusia dan hewan dengan mengolah darah hewan dan kolagen. Baru-baru ini, perusahaan ini menggunakan jumlah air tanah yang besar untuk membersihkan tangki yang digunakan untuk menyimpan darah babi.
Dengan investasi senilai dua juta euro dalam teknologi penyulingan air, Veos sekarang mampu mengolah darah babi yang disimpan untuk dijadikan air minum. "Dalam upaya untuk menjaga kelestarian dan ketersediaan air tanah, kami mulai mencari alternatif lain. Khususnya, kami akan mengkonsentrasikan darah selama proses produksi dan kemudian mengeringkannya," ungkap Robert Slee, salah satu pendiri Veos.
Selama proses tersebut, uap air dilepaskan dari darah dan dikondensasikan kembali menjadi air yang dapat digunakan. Air tersebut kemudian diproses melalui instalasi pengolahan air baru untuk memastikan keamanannya sebelum digunakan dalam proses produksi.
Menurut Slee, instalasi pengolahan air yang besar ini dapat menghasilkan sekitar 150.000 liter air minum setiap harinya. Teknologi ini merupakan langkah inovatif yang tidak hanya membantu mengurangi penggunaan air tanah, tetapi juga memanfaatkan limbah dari industri hewan untuk menghasilkan air minum yang berguna.
Meskipun demikian, artikel ini masih membutuhkan pembenaran lebih lanjut dan kemungkinan klarifikasi lebih lanjut tentang proses teknologi yang digunakan oleh Veos.