Pesawat jet pribadi ini, yang mengangkut enam penumpang dan dua awak, sedang dalam perjalanan dari pulau resor Langkawi menuju Bandara Subang di Selangor. Namun, sayangnya, sebelum berhasil mendarat dengan selamat, pesawat tersebut mengalami kecelakaan sekitar pukul 14:10 waktu setempat. Insiden ini telah mengguncang masyarakat Malaysia dan mengundang perhatian dalam skala nasional.
Kepala Polisi Distrik Shah Alam, Mohamad Iqbal Ibrahim, mengonfirmasi bahwa insiden ini menelan korban sebanyak sepuluh orang. Di antara korban tersebut, terdapat dua pengendara yang tengah berada di jalan saat kecelakaan terjadi, di mana satu berada dalam kendaraan bermotor dan yang lainnya sedang mengendarai sepeda motor. "Saat ini, saya dapat mengatakan bahwa terdapat sepuluh korban jiwa akibat kecelakaan pesawat. Dua pengendara yang berada di lokasi, satu di dalam kendaraan bermotor dan satu di atas sepeda motor, juga menjadi korban bersama delapan penumpang pesawat," ungkap Mohamad Iqbal Ibrahim kepada AFP.
Kondisi ini menjadi lebih mengkhawatirkan karena pesawat tersebut telah diberikan izin untuk mendarat dan tidak ada panggilan darurat yang diterima sebelumnya. Namun, tiba-tiba saja pesawat ini kehilangan komunikasi dengan menara kontrol lalu lintas udara dan menghantam kendaraan bermotor serta mobil di jalan raya. Akibatnya, terjadi ledakan yang merusak pesawat dan mengakibatkan kerusakan di sekitar lokasi.
Salah satu yang menjadi korban adalah Johari Harun, seorang anggota dewan dari Pelangai Pahang. Tragedi ini telah merenggut seorang tokoh politik yang telah berkontribusi dalam dunia politik, meninggalkan duka yang mendalam di kalangan rekan-rekan sejawat dan masyarakat pada umumnya. Kepala Polisi Selangor, Hussein Omar Khan, menjelaskan, "Pesawat tiba-tiba kehilangan komunikasi dengan menara kontrol lalu lintas udara dan menabrak kendaraan bermotor serta mobil di jalan raya.