Jawa Trend - Profesor Riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja, yang menemukan piramida di Kecamatan Bakti Raja (Bakara) Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, menyebutkan, hipotesis awal menunjukkan bahwa struktur itu adalah piramida terkait dengan geomorfologi kawasan tersebut.
"Struktur batuan besar dengan tinggi mencapai 120 meter," katanya.
Danny menjelaskan, bentuk bangunan ini seperti piramida, dengan setengah badannya menempel ke bukit lapisan Tobatuff (batuan berpori sisa-sisa vulkanik) yang berumur sekitar 74 ribu tahun.
Danny juga menyebut ada kemiripan piramida di Danau Toba itu dengan Situs Gunung Padang, yang diklaim berumur sekitar 10 ribu tahun. Dirinya saat ini masih terus meneliti usia piramida di Danau Toba tersebut.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, M Wafid mengatakan, otoritasnya menerbitkan beberapa poin penting.
"Badan Geologi, berdasarkan data yang ada, belum memiliki informasi spesifik terkait temuan piramida ini," ujar Wafid dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.
Wafid mengatakan, Badan Geologi telah mengkaji bahwa terdapat banyak keraguan tentang adanya peradaban pada periode 75 ribu tahun yang lalu, terutama pada saat terbentuknya Kaldera Toba.
Itu ditandai dengan berabagai bukti konklusif tentang peradaban pada periode ini sangat minim atau bahkan belum ditemukan sama sekali.
"Dalam kerangka penjelasan yang lebih realistik, Badan Geologi mencatat dua kemungkinan yang layak dipertimbangkan," sebut Wafid.
2 Kemungkinan Soal Piramida
Kemungkinan pertama, struktur yang tampak seperti piramida mungkin adalah hasil dari triangular facet yang banyak terdapat di 'rim' Kaldera Toba.
Kedua, triangular facet mungkin terbentuk setelah pembentukan Kaldera Toba dan kemudian digunakan oleh peradaban yang muncul setelah peristiwa tersebut, sekitar 75 ribu tahun yang lalu.
"Sebagai informasi tambahan, dalam sejarah peradaban manusia, Homo sapiens melanjutkan ekspansinya dan menghuni benua Asia sekitar 60 ribu tahun yang lalu, dengan satu gelombang migrasi melalui garis pantai Samudera Hindia," terang Wafid.
Penjelasan Wafid ini mencoba untuk mengklarifikasi bahwa, sementara temuan piramida menarik, bukti yang mendukung peradaban pada periode pembentukan Kaldera Toba masih memerlukan penelitian dan penyelidikan lebih lanjut.
Badan Geologi diakui Wafid, berkomitmen untuk terus mengkaji temuan ini dengan sumber daya dan penelitian yang memadai.