"Bukan membatasi usia. Namanya itu istitha'ah kesehatan. Jadi sebelum jemaah melunasi, dia akan dilakukan dulu cek kesehatan. Dua kali cek kesehatan," kata Gus Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/11).
Ia mengungkapkan, calon jemaah haji akan melakukan tes kesehatan selama dua kali untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat untuk menjalani ibadah haji.
"Kalau cek pertama calon jemaah ada tanda-tanda punya sakit sehingga enggak mungkin melaksanakan ibadah haji dikasih waktu untuk recovery. Jadi nanti tim pemeriksa kesehatan akan memberikan rekomendasi-rekomendasi harus seperti apa," ungkapnya.
Namun, jika dalam cek kesehatan kedua jemaah haji tetap dinilai tidak layak untuk menjalankan ibadah haji, maka keberangkatan mereka ditunda.
"Nah, nanti dicek kedua baru pelunasan. Cek kedua baru kalau enggak sehat ditunda dulu keberangkatannya sampai sehat betul," tuturnya.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya jemaah yang meninggal dunia karena kondisi kesehatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah haji.
"Supaya tidak seperti kemarin jemaah haji banyak sekali yang wafat dan memang tantangan haji itu berat. Ibadah fisik itu. Di sana masih panas nanti puncak haji tahun depan itu," pungkasnya.
Editor : Qurrota A'yun