Jawa Trend - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar online dengan tema Literasi Digital: “Hati-Hati Jaga Data Pribadi”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Kamis, 25 Januari 2024, melalui platform Zoom meeting. Dalam seminar tersebut, terdapat empat pembicara yang mumpuni di bidangnya, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Bapak Tri Wahyu Yunianto, S.T., sebagai CEO PT. Yusro, serta Bapak Ma’ruf Pujinto dari Lontar Nusantara.
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi paparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI.
Pak Kharis menyampaikan bahwa ada dampak jika data pribadi kita disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Data kita bisa digunakan untuk hal-hal yang merugikan. Oleh karena itu, Pak Kharis mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam menyerahkan data pribadi kita kepada pihak pengelola data, seperti untuk keperluan perbankan. Terakhir, Pak Kharis juga mengingatkan kita untuk hanya menyerahkan data pribadi kepada pihak pengelola yang dapat diandalkan dengan kesepakatan yang jelas dan sudah dipelajari dengan baik sebelumnya.
Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Bapak Tri Wahyu Yunianto, S.T., sebagai CEO PT. Yusro. Beliau menjelaskan bahwa data didefinisikan sebagai sebuah komponen utama yang ada di media penyimpanan, berisi fakta mentah, dan belum bisa diverifikasi benar atau salah. Sedangkan, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi user atau penggunanya, menjadi suatu struktur pengetahuan yang bermanfaat dalam pengambilan sebuah keputusan atau kebijakan. Beliau menyebutkan bahwa keamanan data digital di Indonesia sudah disahkan dalam Undang-undang Data Pribadi nomor 27 tahun 2022.
Pak Wahyu juga menambahkan bahwa ada hal-hal yang perlu dipastikan mengenai keamanan data, seperti kontrol siapa saja yang bisa akses ke data lokal dan data berbasis cloud, autentikasi pengguna dengan cara menggunakan kata sandi, kartu akses, atau biometrik, dan penghapusan data untuk membuang data dengan benar dan membuatkan tidak dapat dipulihkan. Selain itu, beliau juga menjelaskan berbagai isu mengenai keamanan data yang perlu kita waspadai, diantaranya yaitu hacking, malware, ransomware, phising, dan data breach. Terakhir, Pak Wahyu berpesan kepada para peserta untuk melakukan berbagai cara untuk melindungi data di dunia maya, seperti pastikan mode enkripsi aktif, hati-hati dalam menggunakan wifi gratis, serta gunakan password dengan kombinasi yang sulit ditebak dan lakukan perubahan secara berkala.
Pemaparan materi terakhir disampaikan oleh Bapak Ma’ruf Pujinto dari Lontar Nusantara. Beliau memaparkan bahwa perlu adanya kesadaran diri untuk menjaga privasi dan mengetahui betapa berharganya data pribadi kita. Saat ini, ada berbagai bentuk aktivitas yang termasuk melampaui ranah privasi, seperti chat iseng, pemantauan (spy), plagiarisme, serta pemerasan. Beliau mengingatkan bahwa data pribadi merupakan aset yang bernilai tinggi di era big data dan era digital seperti saat ini. Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa perlu adanya pembatasan akses ke data pribadi, dengan membatasi pemakaian wifi publik, penggunaan biometrik, dan interaksi dengan nomor asing serta akun fake.
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat dua pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.