Ia menyebut, pada 7 Februari 2024, pengunduh aplikasi Warga Jaga Suara ini pun mencapai 120.000 orang. Meski begitu, jumlah ini disebutnya masih jauh dari yang ditargetkan.
"Kami sangat ingin untuk bisa memenuhi 823.220 TPS seluruh Indonesia, sehingga dengan begitu maka Warga Jaga Suara itu akan menjadi penghitung cepat yang berjalan bersamaan dengan hitung cepat yang resmi dilakukan oleh KPU," ungkap Eep.
"Ini bukan untuk menggantikan KPU tentu saja, tetapi ini untuk melibatkan seluruh pemilih bukan hanya untuk memilih. Tetapi juga untuk menjaga suara mereka. Itulah tujuan asasinya sejak awal."
Cara Jaga Suara di TPS
Upaya menjaga suara di TPS juga dilakukan Rumah Pergerakan Indonesia (RPI). Ketua Umum RPI Heroe Waskito menegaskan, segala bentuk kecurangan harus menjadi perhatian semua pihak. Bila ingin meraih kemenangan, mau tidak mau, pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) harus menjaga TPS sampai proses perhitungan suara selesai.
"Untuk itu kami mengajak semua warga, khususnya pendukung Anies-Muhaimin untuk membagun gerakan Jaga Amin Jaga TPS," ucapnya.
Sementara itu, Afnan Malay, aktivis pencetus Sumpah Mahasiswa yang juga Sekjen RPI, menjelaskan secara teknis gerakan Jaga Amin Jaga TPS ini berisi tiga aktivitas utama.
Pertama, ujar Afnan, kita kirim pesan ke semua pihak, bahwa rakyat bersiap siapa melawan segala bentuk kecurangan Pemilu. Caranya sederhana, ambil foto atau video dengan mengepalkan tangan di tengah dada, sebagaimana dilakukan Anies saat debat capres ketiga.
"Bila jutaan orang mengupload di sosmed dan menjadikannya sebagai profile picture, itu akan memberi tanda bahwa rakyat siap melawan segala bentuk kecurangan Pemilu," ungkapnya.
Kedua, download berbagai aplikasi independen untuk melaporkan kecurangan Pemilu. Seperti aplikasi Warga Jaga Suara. Ikuti petunjuk di aplikasi tersebut.
"Ketiga, pastikan datang, pilih, dan jaga TPS, pastikan batery ponsel terisi penuh, dan bila perlu bawa makanan minuman karena perhitungan suara bisa jadi baru selesai di malam hari," ungkap Afnan.
Afnan juga memberi saran, ada baiknya para pendukung Amin membuat grup-grup Whatsapp beranggotakan pendukung di masing-masing TPS untuk saling berkoordinasi dan berbagi tugas.
"Jika ini dilakukan serentak oleh semua pendukung Amin, insya Allah Anies-Muhaimin akan menjadi kuda hitam yang memenangkan pilpres dalam satu putaran," Afnan memungkasi.