• Jelajahi

    Copyright © Jawa Trend
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Analisis BMKG soal Gempa M 6,1 Tuban Jatim, Dimutakhirkan Jadi M 5,9

    , March 22, 2024 WIB Last Updated 2024-03-22T09:25:38Z
    Jawa Trend - 
    BMKG menyampaikan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,1 di Tuban, Jawa Timur, dimutakhirkan menjadi M 5,9. BMKG memberikan analisis penyebab gempa tersebut.

    "Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,9," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulis, Jumat (22/3/2024).


    Daryono menyampaikan titik gempa terletak pada koordinat 5,79 derajat Lintang Selatan dan 112,32 derajat Bujur timur. Lokasi gempa berada di laut pada jarak 126 kilometer arah timur laut dari Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 10 km.


    Daryono menjelaskan gempa yang terjadi itu berjenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Dia menyebut dari hasil analisis, gempa bumi yang terjadi memiliki mekanisme strike-slip atau pergerakan geser.


    "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," ujarnya.



    Daryono mengatakan gempa tidak berpotensi tsunami. BMKG mencatat adanya gempa susulan.


    "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 11.50 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan M 4,4," ucapnya.


    Gempa tersebut dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI atau getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk. Lalu di Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI atau pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah di daerah Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang. Kemudian di Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan akan truk berlalu.


    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa. Masyarakat juga diimbau mengecek bangunan empat tinggal ada tidaknya kerusakan akibat gempa.


    "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbuhnya.



    Editor : Qurrota A'yun



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini