• Jelajahi

    Copyright © Jawa Trend
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Lestarikan Budaya dan Pariwisata Indonesia Melalui Sosial Media

    , April 04, 2024 WIB Last Updated 2024-04-04T06:57:38Z
    Jawa Trend - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Literasi Digital bagi Tenaga Didik”. 

    Seminar ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 30 Maret 2024 melalui platform Zoom meeting. Terdapat empat narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Pak Ma’ruf Pujinto, sebagai pegiat Lontar Nusantara, serta Pak Sugeng Riyanto, S.S., yang merupakan seorang aktivis PSHT. 

    Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.

    Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari. 

    Pak Kharis menyampaikan bahwa budaya dan pariwisata Indonesia benar-benar beragam macam banyaknya, serta keunikannya sudah diakui di dunia ini. Ini merupakan suatu anugerah yang harus kita lestarikan “Jangan sampai hanya kita yang bisa menikmatinya, dengan cara ugal-ugalan, dan menyebabkan seluruh potensinya menjadi rusak atau terkikis dan berkurang, sehingga anak-cucu kita tidak bisa menikmatinya.”, ucap Pak Kharis. Beliau juga menyebutkan bahwa salah satu cara melestarikan budaya dan pariwisata Indonesia adalah melalui sosial media dan berbagai platform lainnya di dunia digital. Sosial media sangat berperan dalam melestarikan budaya, dengan menampilkan berbagai informasi terkait destinasi pariwisata maupun budaya yang bisa diakses secara mudah oleh beragam orang.  

    Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari. “Atas dasar itulah yang mendorong kami untuk melakukan peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan digital yang ditujukan pada tiga sektor, yaitu masyarakat umum, pemerintahan, dan pendidikan, melalui berbagai program literasi digital.”, tambah Pak Semmy dalam sambutannya.

    Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Pak Ma’ruf Pujinto. Pada awal sesi pemaparan materinya, beliau menyebutkan bahwa pariwisata tidak hanya berupa alam, namun juga bisa berupa wisata sejarah, budaya lokal, hingga kuliner. Agar wisata menjadi lestari, ada empat kata kunci, yaitu kenali, alami, warisi, dan promosi. 

    “Lestarinya tempat wisata menjadi tanggung jawab kita bersama untuk dapat menjaga dan mewarisinya.”, ucap Pak Ma’ruf. Beliau juga menyebutkan peran atau fungsi sosial media dalam hal ini, yaitu sebagai alat efektif mencapai sasaran yang lebih luas, sarana edukasi dalam mnyebarkan pengetahuan tentang budaya dan sejarah, wadah kolaborasi untuk menghubungkan komunitas pecinta budaya, alat ekspresi dalam menampilkan karya & citra diri, serta sarana promosi untuk mempromosikan destinasi wisata dan budaya.
    Pak Sugeng Riyanto, S.S., menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. 

    Beliau menyebutkan beberapa cara dalam melakukan optimasi pemanfaatan media sosial untuk menjadikan setiap sudut kota sebagai panggung. Cara pertama yaitu dengan mengenalkan tempat-tempat ikonik, melalui Google Maps, Instagram, hingga menggunakan tagar / hashtag. Cara kedua yaitu dengan mengenalkan kuliner unggulan daerah secara online, salah satunya bisa melalui reviu di YouTube. Cara terakhir yaitu dengan melakukan promosi wisata budaya dan calender event di media sosial. “Setiap kita bisa menggunakan media sosial dan menjadi kontributor untuk menjadikan media sosial yang kita miliki sebagai penguat branding bagi daerah maupun negera kita.”, ucap Pak Sugeng di akhir sesinya. 

    Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat tiga pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini