Jawa Trend - Pendidikan masa dini untuk menciptakan karakter masa depan sangat penting,Tidak hanya di dunia pendiidikan yang mempelajari ilmu untuk masa depan, namun juga untuk membentuk karakter pemimpin di masa depan yang bijak, berwibawa, rendah hati, dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter dimulai dari etika, kepribadian yang kuat, dan juga kecerdasan emosional yang tinggi. Tujuan utama pembentukan karakter adalah sebagai pondasi utama umtuk seseorang menjadi pemimpin di masa depan. Pemimpin tidak harus menjadi pemimpin sebuah daerah bahkan negara. Seseorang yang dilatih mempunyai mental seorang pemimpin mempunyai mimpi dan tujuan yang jelas.
Seperti apa pendidikan karakter ?
Dunia pendidikan tidak hanya mengajari untuk mempelajari bidang akademik saja. Ada beberapa diluar bidang akademik yang harus ditanamkan pada karakter seseorang sejak usia dini. Beberapa diantaranya mempelajari karakter psikologis seperti etika, psikologi, kecerdasan emosional. Pendidikan karakter dimulai dari usia dini untuk melatih kecerdasan emosional terlebih dahulu, dam juga psikolgis seseorang.
Pembentukan karakter dan akhlak
Pendidikan karakter dimulai dengan kedisiplinan sejak dini, kesabaran, fokus seseorang, etika atau manner, membentuk kepribadian yang adil dan bijak, dan bertanggung jawab
Poin yang ditanamkan dalam pendidikan karakter
Kejujuran, transparansi, kebenaran, dan sinkronitas atas perkataan dan tindakan.
Simpati dan Empati pada seseorang. Kecerdasan emosional sangat dibutuhkan dan sangat penting untuk menjadi seorang pemimpin agar tidak menjadi kepribadian yang arogan.
Kemandirian pada dalam diri seseorang yang diterapkan agar tidak kebergantungan pada orang lain.
Kerjasama atau Teamwork yang akan membangun sifat dan sikap peduli sesama dan ringan membantu.
Tanggung jawab yang tinggi untuk diri sendiri, lingkungan sekitar dan didalam suatu kelompok.
Religiusitas untuk pedoman pada kehidupan dan kepercayaan diri
Sikap nasionalitas yang tinggi
Tujuan dalam Pendidikan Karakter
Tujuan utama dalam pendidikan karakter adalah untuk mebentuk seseorang menjadi bermoral, berakhlak, berintegritas, berempati, dan bertanggung jawab. Tujuan nya pendidikan karakter adalah untuk menciptakan seseorang tumbuh dan memimpin suatu kelompok dengan bijak. Beberapa contoh tujuan pendidikan karakter.
Membangun bangsa yang kuat seperti berakhlak, bermoral, bertoleransi dan bergotong royong bersama
Penyempurnaan diri secara terus-menerus seperti melatih kepercayaan diri secara sosial dan intelektual.
Menyiapkan generasi selanjutnya untuk penerus yang berkualitas dikarenakan diajarkan pendidikan karakter sejak dini dan masa remaja.
Mengatasi masalah moral dan sosial sepeerti ketidakjujuran pada seseorang, ketidaksopanan mereka terhadap individu atau kelompok yang lain, dan etos kerja yang rendah.
Pembentukan perilaku indiviu yang baik dan berkualitas untuk bekerjasama dalam suatu tim ataupun di lingkungan luar.
Menciptakan individu yang berwibawa, dermawan, dan berwawasan luas untuk menjadi seorang peminpin.
Tantangan dalam mengimplementasikan Pendidikan Karakter
Tantangan yang dihadapi dalam implementasi pendidikan karakter untuk menciptakan seorang pemimpin adalah terkadang lembaga hanya menyampaikan dan memberi penanaman pada siswa secara verbal dan kurang mendalam tentang pemahaman pendidikan karakter dalam konteks kepemimpinan. Metode pembelajaran yang kurang tepat juga memengaruhi tantangan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter dikarenakan bisa menghamba minat para siswa dalam mempelajari materi terkait. Adapun kterbataasan sumber daya seperti finansial ataupun sumber daya manusia seperti guru honorer di pelosok pulau. Beberapa faktor lingkungan juga memengaruhi keminatan sesorang umtuk belajar.
Strategi dalam mengimplementasikan Pendidikan Karakter
Pondasi utama dalam strategi mengimplementasikan pendidikan karakter adalah dengan cara menanamkan manifestasi Self Concept di bidang psikologi untuk kesehatan mental bagi masa depan yang cerah untuk bangsa penerus selanjutnya. Hal ini sangat membuka peluang bagi anak-anak dan usia remaja untuk menyalurkan bakat yang mereka miliki. Kemudian dilanjut dengan dukungan dari orang tua, para pendiidk, teman, lingkungan sekitar. Ligkungan sekitar lah yang memberi dukungan dan juga membantu seseorang percaya diri dan bisa mengontrol dirinya sendiri seperti emosi dan perasaan yang dimiliki nya. Kesadaran dalam kehidupan diri sendiri juga salah satu bentuk strategi untuk mengimplementasikan pendidikan karakter, seperti kesadaran terhadap tanggung jawab sendiri.
Peluang Pendidikan Karakter dalam menciptakan pemimpin
Peluang yang diberikan dlam pendidika karakter umtuk siswa didik sangatlah besar, dikarenakan adanya materi kecerdasan akademik, intelektual, emosional yang bisa melatih kecerdasan siswa didik. Dan tentu saja adanya pembelajaran akhlak dan kepercayaan terhadap pedoman hidup (agama). Tujuan ini juga untuk mengasah kecerdasan dan memperkuat mental dan membentuk jiwa seorang pemimpin. Jadi peluang yang diberikan sangatlah besar dan membuka pintu untuk memberi kesempatan pada siswa didik untuk berkembang
Pemanfaatan Teknologi
Untuk berjalannya perkembangan pendidikan karakter, bantuan dari Teknologi di era sekarang sangatlah menguntungkan bagi para siswa sekaligus pendidik itu sendiri. Terutama dari aksesibilitas dan fleksibilitas untuk menerapkan pembelajaran pada para siswa dan tentunya dari para pendidik. Contoh nya seperti pembelajaran jarak jauh secara online seperti Google Meet, Zoom, Google Class, Google Form yang bisa tetap diterapkan secara daring (dalam jaringan)
Konteks dalam Sosial dan Budaya
Konteks dalam sosial dan budaya pertama dipengaruhi dalam pengaruh sosial seperti keluarga yaitu pola asuh dari lingkungan keluarga, peran anggita keluarga dalam perkembangan anak. Kemudia lingkungan yang memengaruhi seperti budaya yang ada di beberapa daerah.
Kesimpulan
Pendidikan Karakter dalam membentuk pemimpin adalah tindakan yang bijak. Proses perkembangan seseorang dimulai dan secara bertahap dari masa kecil, remaja, hingga dewasa. Namun untuk perihal ini, para pendidik bisa memulai untuk membangun jiwa kesadaran para siswa didik dan mengatur strategi secara terstruktur untuk memberi pemahaman tentang pendalaman kepada siswa didik. Tetapi peran orang tua, pendidik, lingkungan, budaya, hingga masyarakat sangat bepengaruh kedalam tumbuh kembang siswa didik. Adapum tentang pemanfaatan teknologi yang bisa memengaruhi pada perkembangan sebagai akses fleksibilitas terhadap metode pembelajaran pada perkembangan siswa.
Peluang yang dibuat pun sangat besar untuk siswa-siswi mengikuti pembelajaran pendidikan karakter disetiap sekolahnuya. Kunci utama dalam hal ini adalah melatih diri sendiri untuk kesadaran diri dan melatih kecerdasan intelektual serta emosional untuk kehidupan sehari hari agar bisa melatih kesabaran, tanggung jawab pada diri sendiri dan untuk orang lain.
(Permata)